PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pemberian
pakan ternak disesuaikan dengan umur, berat badan dan produksinya. Umumnya pada
masa pertumbuhan dan produksi membutuhkan protein dan energi lebih banyak
dibanding masa lainnya. Sapi yang sedang berproduksi disediakan
pakan berdasarkan berat badan, produksi susu dan kandungan lemak susu. Pada
anak sapi
kolostrum atau susu induk diberikan mulai umur 2 hari sampai dengan 3,5 bulan.
Pemberian kolostrum mulai umur 2 hari sampai 4 minggu ditambah sedikit demi
sedikit, kemudian setelah 4 minggu dikurangi sedikit demi sedikit, sedangkan
hijauan diberikan sejak umur 2 minggu dengan cara sedikit demi sedikit
ditambah. Supaya tidak terjadi kekurangan mineral Mg maka mulai umur 2 minggu
sudah diberikan hijauan dan umur 4 minggu ditambahkan konsentrat (Wordpress 2008).
Penambahan
konsentrat pada sapi bertujuan untuk meningkatkan nilai pakan dan menambah energi.
Tingginya pemberian pakan berenergi menyebabkan peningkatan konsumsi dan daya
cerna dari rumput atau hijauan kualitas rendah. Selain itu penembehan
konsentrat tertentu dapat menghasilkan asam amino essensial yang dibutuhkan
oleh tubuh. Penambahan konsentrat tertentu dapat juga bertujuan agar zat
makanan dapat langsung diserap di usus tanpa terfermentasi di rumen, mengingat
fermentasi rumen membutuhkan energi lebih banyak (Wordpress 2008).
MATERI DAN METODE
Alat dan
Bahan
1.
Peralatan
-
Mixer
Horizontal
-
Mixer
Vertikal
-
Timbangan
-
Karung
-
Mesin
jahit
-
Sekop
2.
Bahan
- Pollard 61,25 kg
- Bekatul 61,25 kg
- Bungkil sawit 43,75 kg
- Promix 20 kg
- Tetes 12,5 kg
- Mineral 1,25 kg
- Bungkil kopra 50 kg
- Dedak 5 kg
2.1.
Cara Kerja
- Timbang semua bahan
- Bekatul seberat 20 kg ditimbang dan dicampur dengan tetes, digiling dalam mixer vertikal, kemudian ditambahkan lagi bekatul sebanyak 10 kg, campurkan bahan selama 10 menit didalam mixer vertikal.
- Semua bahan dicampur termasuk campuran bekatul dan tetes, masukkan kedalam mixer horizontal, giling selama 30 menit/satu kali penggilinga, dilakukan sebanyak tiga kali penggilingan.
- Setelah bahan homogen, bahan dipacking dengan memasukkan kedalam karung sebanyak 50 kg kemudian ujung karung dijahit.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang dibuat untuk menyusun
ransum ternak sapi perah dalam praktikum sebanyak 255 kg setelah melalui proses
penyusunan ransum didapat hasil akhir bahan 254 kg, bahan yang hilang 1 kg. Hal
ini dapat disebabkan oleh pada saat penimbahan awal masing-masing bahan tidak
tepat, dapat juga disebabkan pada saat pencampuran bahan banyak bahan yang
tidak masuk kedalam mixer, dan pada saat pengemasan bahan kedalam karung
terdapat bahan-bahan yang berserakan dilantai.
Tabel
1. Kandungan Nutrisi Bahan dalam Praktikum
No.
|
Bahan
|
Kandungan Nutrisi
|
|
PK
|
Protein
|
||
1.
|
Bekatul
|
1,72
|
7
|
2.
|
Pollard
|
3,43
|
14
|
3.
|
Bungkil
sawit
|
3,68
|
21
|
4.
|
Promix
|
1,44
|
18
|
5.
|
Tetes
|
0,05
|
1
|
6.
|
Mineral
|
-
|
-
|
7.
|
Bungkil
Kopra
|
4,60
|
23
|
Sumber:
Laboraturium NMK STPP Malang
Menurut Wordpress (2008),
berdasarkan kandungan gizinya konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat
sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber
protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision
(TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari
hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih
dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya: tepung ikan,
tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing.
Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1%
dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya: tepung kedelai,
tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai,
bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi
apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari
10%. Contohnya: dedak, jagung, empok, polar dan lain-lain.
Konsentrat yang baik apabila terdiri dari bermacam-macam
bahan pakan supaya mendapatkan asam amino yang lengkap. Untuk pembuatan
konsentrat harus diperhatikan bahan pakan yang digunakan sebagai penyusun ransum, baik dalam cara penyediaan maupun kandungan
gizinya. Perlu diperhatikan pada pemberian jagung harus diimbangi dengan
pemberian bahan yang berasal dari kedelai, pada pemberian bahan
yang berasal dari kedelai sebaiknya dimasak terlebih dahulu,karena kedelai
mengandung zat anti tripsin yang rusak bila kena panas. Konsentrat pada sapi diberikan sesuai dengan tipenya. Sapi perah
yang berproduksi tinggi yang kadar lemak yang diinginkan tinggi maka
membutuhkan protein tertinggi. Sedangkan protein sangat sedikit dibutuhkan pada
sapi yang sedang
masa kering. Program perhitungan pakan pada sapi biasanya dihitung berdasarkan bahan
kering (Wordpress 2008).
Tabel 2. Pembuatan
Konsentrat menurut Wordpress (2008)
Berat badan (kg)
|
Produksi susu
(l)
|
Lemak susu (%)
|
Kebutuhan untuk sapi
|
||
Protein (gr)
|
Me(m. Kal)
|
TDN
(kg)
|
|||
350
|
10
|
3
|
1111
|
21,46
|
16,82
|
|
15
|
|
1496
|
26,81
|
18,23
|
|
20
|
|
1881
|
32,16
|
19,64
|
|
25
|
|
2266
|
37,51
|
21,05
|
400
|
10
|
3
|
1143
|
22,6
|
17,82
|
|
15
|
|
1528
|
27,95
|
19,23
|
|
20
|
|
1913
|
33,33
|
20,64
|
|
25
|
|
2298
|
38,65
|
22,05
|
Tabel 3. kebutuhan Zat zat gizi Untuk Hidup Pokok
dan Produksi Sapi Perah
Berat Badan
|
Untuk Hidup Pokok
|
Kadar lemak susu
|
Untuk Produksi 1 kg Susu
|
||||
Protein (gr)
|
Me
(m. Kal)
|
Tdn (kg)
|
Lemak susu (%)
|
Protein (gr)
|
Me
(m.kal)
|
TDN (kg)
|
|
350
|
341
|
10,76
|
14
|
2,5
|
72
|
0,99
|
0,260
|
400
|
373
|
11,90
|
15
|
3,0
|
77
|
1,07
|
0,282
|
450
|
403
|
12,99
|
17
|
3,5
|
82
|
1,16
|
0,304
|
500
|
432
|
14,06
|
18
|
4,0
|
87
|
1,24
|
0,326
|
550
|
461
|
15,11
|
20
|
4,5
|
92
|
1,31
|
0,344
|
600
|
489
|
16,12
|
21
|
5,0
|
98
|
1,39
|
0,369
|
Sumber: Wordpress, 2008.
Blogspot
(2010), mengatakan bahwa penyusunan formulasi ransum bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi seperti: energy, protein, vitamin dan mineral agar
produktifitas ternak dapat maksimal. Atau dengan kata lain,
menyediakan ransum yang baik secara nutrisional, agar dapat
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mendukung tingkat produksi pada
harga yang layak.
Beberapa informasi dasar yang
dibutuhkan untuk penyusunan ransum antara lain:
- Kebutuhan Zat makanan dan periode pemeliharaan, yaitu berdasarkan kepada kebutuhan konsumsi bahan kering dan periode pemeliharaan (laktasi dan non laktasi). Konsumsi bahan kering dapat diberikan sebesar 2,5 – 3 % dari bobot badan, tergantung pada : bobot badan, tinggi rendahnya produksi susu, periode laktasi, kondisi lingkungan,kondisi tubuh, jenis dan kualitas pakan terutama hijauan. Pada sapi laktasi berproduksi tinggi, kebutuhan energy kadang-kadang tidak terpenuhi karena keterbatasan konsumsi bahan kering sehingga dapat menurunkan bobot badan dan produksi.
- Bahan Pakan. Perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: Ketersediaan bahan lokal, harga serta kandungan zat makanan dalam bahan yang akan digunakan
- Tipe ransum yang akan dibuat. Hal ini erat hubungannya dengan komposisi yang dibutuhkan serta kandungan zat makanan. Misalnya tipe ransum lengkap (complete ration) yang merupakan campuran biji-bijian yang dicampur dengan hijauan.
- Konsumsi Ransum. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum seperti: Konsumsi energi (sangat besar pengaruhnya terhadap konsumsi ransum), bentuk fisik ransum dan palatabilitas ransum.Menurut Koperasifu (tt), untuk mendapatkan pakan sapi yang berkualitas, komponen/bahan baku penyusun ransum untuk pakan sapi harus dievaluasi. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan antara lain:
- Analisa fisik, Dengan melihat bentuk, warna, aroma,dsb, agar tidak menyimpang dari yang disyaratkan.
- Analisa Kimia. Banyak metode-metode kimia yang dapat digunakan untuk mengukur kandungan zat makanan pada setiap bahan pakan. salah satu metode yang sangat umum digunakan adalah metode analisis Proksimat. Metode ini dapat memberikan gambaran mengenai komposisi kimia suatu bahan meliputi kandungan air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
- Percobaan daya cerna dan keseimbangan zat makanan. Percobaan ini mengukur jumlah bahan pakan yang dikonsumsi oleh ternak yang diukur pada periode waktu tertentu, termasuk juga eksresi fecesnya (kotoran sapi).
- Percobaan pemberian pakan pada ternak. Ditujukan untuk mengukur produksi yang dihasilkan setelah diberikan pakan seperti; pertumbuhan berat badan atau produksi susunyaKualitas pakan ini sangat menentukan hasil produksi yang dihasilkan dari usaha peternakan, oleh sebab itu data-data dari hasil penilaian kualitas pakan sangat penting karena akan digunakan dalam penyusunan ransum ternak (Koperasifu, tt).
KESIMPULAN
Pelaksanaan
menyusun ransum diharapkan dapat memenuhi kandungan nutrisi ternak sapi perah
sesuai dengan kebutuhan hidup pokok dan prosuksi susu setiap hari. Dengan
demikian usaha peternakan sapi perah dapat memberikan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Blogspot. 2010. Penyusunan
Formulasi Ransum Sapi Perah. http://bisnis-harian.blogspot.com/2010/09/penyusunan-formulasi-ransum-sapi-perah.html. [16 April 2013].
Koperasifu. tt. Penyusunan
Formulasi Pakan Sapi Perah. http://koperasifu. wordpress.com/.
[16 April 2013].
Wordpress.
2008. Pakan Ternak Bag2. https://
wordpress.com/2008/10/pakan-ternak-bag2.doc. [16 April 2013].