KEGIATAN KURSUSTANI
DI DESA SUMBER CAHAYA
KEC. BELANTIKAN RAYA. KAB. LAMANDAU
KALTENG 2015
Teknik Penanaman Jagung Metode TOT
Untuk
memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produksi
melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta perluasan areal
tanam. Potensi pengembangan jagung terutama di lahan kering dinilai masih
terbuka karena hasil rata-rata masih rendah yaitu 1,2 ton/ha. Padahal potensi
hasil yang bisa dicapai adalah sebesar 4,5 ton/ha untuk varietas bersari bebas
dan 5 – 7,6 ton/ha untuk jagung hibrida. Hal ini dapat ditempuh melalui
penyempurnaan atau perbaikan teknologi produksi seperti penggunaan varietas
unggul, pengolahan tanah sempurna, pemupukan, pengendalian hama penyakit
terpadu serta penanganan panen dan pasca panennya.
Produksi
jagung dipengaruhi oleh pupuk, tanpa dilakukan pemupukan produksi jagung akan
rendah. Sebaliknya pemupukan yang berlebihan tidak hanya berpengaruh negatif
terhadap lingkungan dan produksi tetapi juga dapat menurunkan pendapatn petani,
oleh karena itu penggunaan pupuk perlu memperhatikan aspek efisiensinya. Dosis
pemupukan jagung di lahan kering adalah; 300 kg/ha Urea, 200 kg/ha SP-36, dan
100 kg/ha KCL. Dengan cara dan waktu aplikasi 1/3 bagian Urea dan seluruh SP-36
dan KCL diberikan dalam larikan di samping barisan tanaman pada saat tanam.
Selanjutnya 2/3 bagian Urea diberikan saat tanaman berumur 30 HST biasanya
dilakukan bersamaan dengan penyiangan.