Jumat, 12 April 2013

CARA BETERNAK BABI



 
1. Memilih bibit yang baik
Pemilihan bibit yang baik merupakan langkah awal keberhasilan suatu usaha peternakan. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan pada waktu memilih bibit:
a. Babi yang sehat, bentuk tubuh yang baik ciri-cirinya: letak puting simetris dan jumlah 12 buah kiri dan kanan, ambing yang besar dengan saluran darah terlihat jelas, tubuh yang padat dan kompak, kaki yang tegap dan kokoh, tubuh yang panjang dibandingkan dari babi-babi yang sama umur.
b. Anak babi yang akan di ternakan sebaiknya berasal dari induk yang sering menghasilkan anak banyak atau biasanya mempunyai anak lebih dari 5 ekor dalam satu kelahiran dan sanggup atau menjaga anak-anaknya sampai saat lepas susu, maupun pejantan yang sanggup atau mempunyai kemampuan kawin serta menghasilkan anak lebih dari 5 ekor.

2. Pemeliharaan
Anak babi sejak lahir sampai berumur 10 hari menghadapi suatu masa
kritis sebab anak babi sangat sensitif dan tidak berdaya menghadapi
lingkungan yang berat. Kematian anak babi sangat menonjol apabila
tatalaksana dan pemeliharaan induk dan anak kurang baik. Oleh
karena itu perlu diperhatikan beberapa hal dalam pemeliharaan
anak-anak babi misalnya:
  1. Pembuatan kandang dengan sekat pengaman dalam kandang, tempat makan.
  2. Menjaga kebersihan kandang secara teratur dan kontinyu. 
  3. Segera setelah anak babi lahir, tali pusar diolesi obat merah untuk menghindari infeksi.
  4. Memberi makan dan minum secara teratur.
  5. Bila induk babi mati, anak babi yang masih kecil dapat dipisahkan ke induk yang lain atau diberi susu pengganti sebanyak 0,2-0,4 liter/ekor/hari sampai umur 4-5 minggu.
Babi jantan yang digunakan sebagai pejantan pada umur 10 bulan dapat mengawini 1 sampai 2 ekor babi betina/hari dan dalam seminggu jangan lebih dari 3 kali kawin. Perbandingan jumlah pejantan dan induk babi 1 ekor : 8-10 ekor. Anak babi yang tidak digunakan sebagai calon pejantan sebaiknya segera dikebiri berumur kira-kira 3 minggu.
Babi yang digunakan sebagai calon induk dikawinkan pertama kali
pada umur 9 bulan, sedangkan induk babi yang baru melahirkan sudah dapat dikawinkan kembali setelah umur 12 minggu atau setelah anaknya disapih.

3. Perkandangan
Ada dua jenis kandang untuk peternakan babi.
  1. Jenis kandang tunggal : Kandang yang terdiri satu baris memanjang yang dipetak-petak.
  2. Jenis kandang ganda : Kandang yang terdiri dari dua baris yang letaknya saling berhadapan atau mempunyai jalan ditengah untuk dapat memberikan pelayanan dan perawatan terhadap ternak babi.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang
babi :
  1. Kandang dibangun dengan model terbuka dibagian atas dinding kandang, supaya mendapat cukup sinar matahari dan pertukaran udara yang cukup baik. Bagian bawah kandang kalau memungkinkan dapat dibuat tembok setinggi 1 meter.
  2. Lantai kandang sebaiknya dibuat dari dasar yang kuat dan kalau memungkinkan dapat dibuat lantai semen, tetapi usahakan jangan terlalu licin serta sedikit miring.
  3. Disamping kandang dibuat saluran air, yang berfungsi membuang kotoran sewaktu membersihkan kandang. Lebar maupun dalam saluran kurang lebih 25 cm dan agak miring, kemudian letak pembuangan kotoran agak jauh dari kandang. 
  4. Atap dapat dibuat dari seng tetapi sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menyerap panas misalnya daun sagu atau daun alang-alang.
  5. Luas kandang
  • Kandang beranak dengan ukuran 2,5 meter panjang dan lebar 1,5 meter
  • Kandang untuk ekor pejantan berukuran 3 x 2 meter.
  • Kandang untuk babi berumur 3 bulan - 1 tahun dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar 1 meter untuk tiap ekor.

4. Ransum dan Cara Pemberiannya
Makanan untuk babi biasanya merupakan campuran basil-basil pertanian dan basil-basil ikan, sisa-sisa dapur/warung, hijauan muda sebagai sumber vitamin seperti kangkung, keladi, ketela pohon,  garam dapur dan lain-lain.
Susunan makanan yang diberikan seperti bungkil kelapa, dedak, jagung, sisa-sisa ubi kayu, ubi jalar dan daun-daun ikutan pertanian.
Jumlah makan yang diberikan:
  • Untuk anak babi berumur kurang lebih 8 minggu 0,25 kg/ekor/hari
  • Untuk anak babi berumur 1 tahun sebanyak 2 kg/ekor/hari.
  • Untuk induk yang tidak menyusui/ tidak bunting kurang lebih 2 kg/ekor/hari.
  • Untuk induk babi yang bunting sebanyak kurang lebih 2,5 kg/ekor/hari.
  • Untuk induk menyusui 2 kg/ekor/hari ditambah dengan jumlah anak dikalikan 0,25 kg/ekor/hari.
  • Untuk pejantan sebanyak 3 – 4 kg/ekor/hari.
Makanan diberikan 2-3 kali sehari dan tidak mutlak harus dimasak karena zat-zat vitamin dalam campuran makanan yang dimasak akan rusak atau hilang, namun ada pula yang perlu dimasak seperti ubi kayu, daun keladi dan kacang kedelai sebab mengandung racun, dapat menimbulkan gatal gatal, mengandung zat anti metabolik. Ternak babi disamping membutuhkan makanan juga membutuhkan air minum yang bersih setiap hari dan disediakan secara tak terbatas
dalam kandang sehingga babi dapat minum sesuai dengan kebutuhannya.

2 komentar:

  1. Makkk....hahaha kai nah pensiun dini hndk mahaga bawuy kah...aku nunggu jadi masak kecap gen...

    BalasHapus
  2. Makkk....hahaha kai nah pensiun dini hndk mahaga bawuy kah...aku nunggu jadi masak kecap gen...

    BalasHapus