Sabtu, 25 Agustus 2012

Budidaya Rumput Raja


BUDIDAYA RUMPUT RAJA (Pennisetum purpureophoides)

            Penyediaan pakan hijauan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam usaha peternakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau dan domba). Diantara bangsa rerumputan yang paling tinggi produksinya adalah Rumput Raja/King Grass.  Rumput raja adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum dengan pennisetum tydoides, rumput ini mudah ditanam dan dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya. Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv. hawaii dan cv. afrika dengan interval potong 6 minggu terlihat dalam table 1.
Tabel 1. Produksi Hijauan Rumput
Jenis Rumput
Produksi
Prosentase Perbadingan
Hijauan Segar (ton/ha/th)
Bahan Kering
(ton/ha/th)
Hijauan segar
Bahan Kering
Rumput raja
R. gajah cv.
hawaii
R. gajah cv. 
Afrika
        1076
          525
          
 376
          110
            63
             
40
    48,52
    59,41
    
 44,56
    32,68
    64,36
   
 44,56
            Beberapa hal yang harus dilakukan untuk pengolahan tanah rumput raja, yaitu pemilihan lokasi, yang meliputia: 1). Sumber air, Suplai air diperlukan bagi daerah yang sering mengalami kemarau panjang atau apabil akan digunakan sistem penyebaran pupuk secara otomatis melalui saluran pembuangan. 2). Kesuburan Tanah, Perlu diketahui keadaan tanah untuk diperhitungkan unsur-unsur hara, apa dan berapa banyak yang perlu ditambahkan. Tanah dengan pH diatas 7 sebagai tanah alkalis (basa). Untuk menaikan pH tanah dapat ditambahkan kapur, sedangkan untuk menurunkna pH tanah dapat digunakan pupuk yang mengandung sulfur (ZA). 3). Topografi, Rumput ini mudah ditanam dan dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Topografi ini penting dalam perencanaan peggunaan alat mekanisasi dan sistem penanaman rumput. Penggunaan traktor pada kemiringan tanah sampai 180 sudah tidak efektif lagi. Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi penggunaan pupuk dan membutuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah.
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.
 Menurut penjelasan Blogspot (2008), dianjurkan menggunakan jarak tanam 60 x 100 cm, sehingga perkiraan kebutuhan bibit rumput raja dalam hampar tanah seluas 1 hektar sebanyak:
Apabila rata-rata 1 kg bibit rumput = 15 stek, maka perkiraan kebutuhan bibit rumput untuk 1 ha = 2.222 kg.

Perawatan rumput raja dapat dilakukan dengan pendagiran dan pemupukan ± 3-4 kali per tahunnya atau pendagiran dilakukan setiap kali pemangkasan dan atau tergantung dari kondisi daerah masing-masing. Adapun pendagiran rumput ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: dengan cara membersihkan tanamanan liar, baru kemudian penggemburan tanah disekitarnya atau langsung dilaksanakan penggemburan tanah dengan cara pencangkulan disekitar rumpun rumput dengan membalikkan tanah tersebut. Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama.
Rotasi pemangkasan rumput raja dapat dilakukan pada umur 45–55 hari, namun disarankan pada umur 55 hari. Peremajaan rumput dapat dilakukan setelah tanaman tersebut mencapai umur 3–4 tahun atau setinggi-tingginya 4,5 tahun. Hal ini tergantung situasi dan konsidi daerahnya. Sedangkan pelaksanaannya dapat dilakukan secara bertahap, yaitu diantara rumpun lama ditanam stek atau pols baru, setelah tanaman tersebut mulai tumbuh dengan baik, maka rumpun lama dibongkar. Begitu seterusnya sehingga kebutuhan rumput potongan tetap tersedia. Umur hijauan pada saat dipangkas mempengaruhi kadar protein, daya cerna dan jumlah yang dikonsumsi oleh ternak. Komposisi zat hara rumput raja tidak banyak berbeda dibandingkan dengan rumput gajah. Tetapi karena produksi bahan hijauan maupun bahan keringnya tinggi, maka produksi zat-zat makanan per satuan luas menjadi lebih tinggi.
 Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu agak panjang pada daun helaian dekat liguna. Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali jika di tanam di daerah yang dingin. Rumput raja dapat di tanam di daerah yang subur di dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm. Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun. Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumput gajah cv. hawai ataupun rumput cv. afrika. Kualitas/mutu hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv. hawaii dan rumput gajah cv. afrika dengan interval potong 6 minggu tertera pada tabel 2.
Tabel 2. Kualitas/mutu hijauan
Jenis Rumput
Kandungan Zat Makanan (%)
PK
Lemak
NDF
Abu
Ca
P
Rumput raja
13,5
3,5
59,7
18,6
0,37
0,35
R.gajah cv.
Hawaii
12,3
2,4
64,2
10,1
0,24
0,39
R.gajah cv. 
Afrika
13,5
3,4
64,2
15,8
0,31
0,37
            Pada umumnya mutu hijauan rumput raja lebih baik dari pada rumput lainnya. Yang hampir menyerupai adalah rumput gajah cv. afrika, tetapi produksi hijauan tiga kali lebih rendah dari rumput raja.



1 komentar:

  1. maaf pak, saya boleh tanya buku untuk referensi rumput raja yang bagus pengarangnya siapa pak? dan kalo boleh tau untuk dapat bukunya bagaimana caranya pak?

    BalasHapus