Senin, 27 Agustus 2012

Tugas Download Makalah HMT


HIJAUAN GAMAL (Gliricidia) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Mathius, I. W.
Penyediaan pakan yang berkesinambungan dalam artian jumlah yang cukup dan kualitas yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi seekor ternak. Pakan ternak di pedesaan yang umumnya terdiri dari rumput lapangan dan merupakan pakan utama, belum banyak memberikan arti sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan hijauan/rumput lapangan yang tumbuh di pedesaan khususnya dan/atau yang tumbuh di daerah tropika umumnya berkualitas rendah. Oleh karenanya perbaikan pengadaan pakan harus disertai dengan peningkatan jumlah dan kualitas pakan itu sendiri. Hal tersebut cukup penting artinya apabila kita menginginkan tercapainya tingkat produksi yang sesuai dengan potensi genetik ternak yang bersangkutan.
Pengadaan pakan ternak dengan menyediakan lahan tertentu sebagai sumber hijauan adalah suatu hal yang tidak mungkin, terutama di Jawa dan Bali. Dalam keadaan tersebut, maka peningkatan pemanfaatan daerah batas pemilikan tanah (pagar) sebagai tempat tumbuhnya beberapa jenis hijauan berkualitas dalam bentuk pohon kacang-kacangan dan yang tidak mengganggu tanaman pertanian adalah salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan.
Gamal merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dipergunakan sebagai sumber pengadaan hijauan untuk pakan ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan tanaman berbentuk pohon dengan ukuran sedang dan dikenal sebagai tanaman jenis kacang-kacangan. Gamal telah lama dikenal di pedesaan, namun pemanfaatan dan pembudidayaan tanaman tersebut sebagai sumber pakan ternak belum banyak mendapat perhatian. Sebagai tanaman tahunan, yang dapat menyediakan hijauan sepanjang tahun, mempunyai nilai makanan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanaman lain yang sebangsanya. Untuk itu maka pembudidayaan dan peningkatan pemanfaatannya perlu disebarluaskan, terutama untuk masyarakat pedesaan.

Diskripsi Tanaman
Tanaman Gliricidia (Gliricidia maculata HB & K) atau sering juga disebut "gamal", merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan telah dikenal sejak dahulu kala sebagai tanaman kacang-kacangan yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini tumbuh tegak dengan ukuran sedang dan mempunyai akar yang dapat menembus tanah cukup dalam. Warna hijau daun yang terang pada bagian permukaan dan agak pucat pada bagian belakang, merupakan ciri khas tanaman Gliricidia. Chadhokar (1982) melaporkan bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah, termasuk jenis tanah yang kurang subur dengan ketinggian lokasi mencapai 1.300 m dari permukaan laut serta tahan terhadap musim kemarau yang panjang. Juga dilaporkan bahwa tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang asam, yang oleh tanaman sebangsanya tidak dapat ditumbuhi, misainya pada daerah bekas perkebunan teh. Demikian mudah pertumbuhannya sehingga tanaman ini akan cepat berkembangbiak (Tillman, 1981). Tanaman gamal dapat dikembangbiakkan melalui dua cara. Pertama dengan mempergunakan biji. Chadhokar (1982) melaporkan bahwa tingkat pertumbuhan tanaman gamal dapat memberikan hasil yang memuaskan bila dikembangbiakkan dengan menggunakan biji. Namun demikian, sistem perkembangbiakan dengan mempergunakan biji dianggap kurang praktis sehingga tidak umum dipergunakan. Hal ini disebabkan tanaman tersebut tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya, (misalnya sebagai pagar atau tanaman penunjang) di samping masalah penyediaan biji sebagai bibit baru membutuhkan persiapan yang cukup menyita waktu. Cara kedua adalah dengan mempergunakan batang (stek). Panjang stek yang dipergunakan biasanya 0,30-1,50 m dengan kedalaman tanam ± 15 cm. Keberhasilan dengan menggunakan stek akan sangat banyak bergantung pada tingkat kedewasaan stek (umur tanaman induk), ukuran (panjang dan diameter stek) dan bagian batang yang akan dijadikan stek (Chadhokar, 1982). Hasil percobaan yang dilakukan di Srilangka menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan dengan menggunakan stek yang berdiameter 3,1-3,5 cm adalah yang tertinggi, yakni mencapai 66% (Tabel 1), sementara penanaman stek dengan mempergunakan bagian bawah batang (bahan stek) dapat memberikan tingkat pertumbuhan sebesar 55%. Demikian juga dengan tinggi stek yang ditanam, yang terbaik adalah penanaman dengan panjang stek 45 cm dan memberikan tingkat pertumbuhan mencapai 70%. Perbedaan umur stek yang akan dipergunakan sebagai tanaman baru juga memberikan perbedaan pertumbuhan.
Tabel 1. Efek ukuran stek terhadap tingkat pertumbuhan gamal
Uraian
Persentase pertumbuhan (%)
Ukuran diameter stek (cm)
2,1 - 2,5
2,6 - 3,0
3,1 - 3,5
3,6 - 4,0

Bagian stek :
bawah
tengah
atas

Panjang stek (cm)
15
30
45
90

37
50
66
60


55
41
30


10
50
70
60
Sumber: Chadhokar (1982).
Produksi Hijauan dan Manfaatnya untuk Ruminansia
Kegunaan tanaman gamal adalah sebagai tanaman naungan, pagar hidup, penunjang tanaman lain (vanili dan merica) ataupun sebagai sumber hijauan makanan ternak, sementara kayunya dapat dipakai sebagai bahan kayu bakar. Sebagai sumber pakan ternak yang dapat selalu tersedia sepanjang tahun, maka tanaman ini dapat menjamin kontinyuitas penyediaan hijauan, di samping mengandung zat-zat makanan yang cukup baik bila dibandingkan dengan hijauan lain. Tanaman ini dapat dipakai sebagai sumber hijauan padang penggembalaan permanen, dengan ketentuan tinggi tanaman harus tetap diperhatikan, yakni ± 1,5 m (Bo Gohl, 1975). Hal ini didasarkan pada pertimbangan agar ternak mudah menjangkau hijauan tanaman tersebut. Disamping itu pula tanaman ini sumber hijauan "cut and carry dapat dipergunakan sebagai makanan ternak dengan cara system".
Produksi hijauan tanaman gamal sangat bervariasi dan akan sangat bergantung pada umur dan ukuran tanaman serta keadaan lingkungan. Pemotongan yang terlalu sering akan mengurangi produksi hijauan pada tahun-tahun berikutnya. Chadhokar (1982) menyarankan agar pemotongan pertama dilakukan pada saat tanaman telah berumur dua atau tiga tahun dengan frekuensi pemotongan sebanyak 1 atau 2 kali setahun. Sistem ataupun cara tersebut sangat membantu proses pertumbuhan kembali tanaman tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chadhokar (1982) menunjukkan bahwa produksi hijauan segar akan berkurang dengan makin tingginya tingkat waktu pemotongan, dan untuk mendapatkan produksi hijauan yang terbanyak maka disarankan agar interval pemotongan dilakukan setiap 3 bulan.
Pemotongan dengan interval setiap 3 bulan sekali akan memberikan produksi sebanyak 1.289 kg hijauan segar per sekali potong per 400 m (jarak tanam 0,45 m dan ditanam sepanjang sisi luasan tanah seluas 1 ha, (Tabel 2). Kandungan bahan kering hijauan gamal dapat mencapai 26,4% (Rangkuti, dkk. 1983), dan ini berarti produksi bahan kering hijauan dapat mencapai 340 kg per sekali potong per 400 m atau dapat mencapai 2.835,6 kg per ha per sekali potong. Perbandingan bagian tanaman yang dapat dihasilkan dengan tingkat pemotongan yang berbeda telah pula dilaporkan oleh Chadhokar (1982). Demikian pula dengan komposisi kimia zat-zat makanan yang terdahulu mendapatkan bahwa kandungan protein kasar daun gamal adalah sebesar ± 27% dari bahan kering (1 ; 5).


 Tabel 2. Efek interval pemotongan terhadap produksi hijauan gamal
Produksi daun (Kg)
Umur potong (bulan)
Pohon/sekali panen
Pohon/tahun
Segar
Bahan kering*
Segar
Bahan kering*
2
3
4
5
6
0,76
1,45
1,17
1,30
1,45
0,20
0,38
0,31
0,34
0,38
4,6 (6)
5,8 (4)
3,5 (3)
2,6 (2)
2,9 (2)
1,21
1,53
0,92
0,69
0,77
Sumber : Chadhokar (1982).
Keterangan: Jarak tanam 0,45.  (..) banyak kali panen.  *bahan kering + 26,4%.

Hal ini berarti bahwa protein kasar yang dapat dihasilkan dari tanaman gamal sepanjang 400 m adalah sebanyak ± 92 kg per sekali panen. Dilaporkan pula oleh Chadhokar (1982) bahwa makin tinggi interval pemotongan makin berkurang tingkat kandungan protein kasar, lemak dan kalsium, sementara kandungan serat kasar dan fosfor meningkat. Dengan asumsi luasan tanah pemilikan para petani di pedesaan Jawa rata-rata 0,25 ha atau 50 x 50 m, maka para petani dapat menyediakan pakan ternak dengan menanam tanaman gamal pada pagar sepanjang 200 m. Hal ini berarti para petani dapat menghasilkan hijauan Gliricidia segar sebanyak 645 kg per sekali panen atau sebanyak 2.578 kg hijauan segar per tahun apabila interval pemotongan dilakukan 3 bulan sekali. Daerah sepanjang 200 m dan dengan jarak tanam 0,45 makan memberikan kesempatan pada petani untuk dapat menanam ± 445 batang (stek) gamal. Dari Tabel 2 diperoleh gambaran bahwa produksi rata-rata hijauan gamal segar per pohon adalah t 1,5 kg (interval potong 3 bulan).
Keadaan tersebut memberi gambaran pada kita bahwa petani dapat menyediakan hijauan segar setiap harinya sebesar 7,5 kg apabila penyediaannya dilakukan secara rotasi dengan interval pemotongan 90 hari. Jumlah tersebut diperoleh dengan jalan mengambil hijauan tersebut dari rata-rata 5 pohon setiap hari. Rata-rata pemilikan ternak ruminansia kecil di pedesaan adalah 5 - 6 ekor (Mathius, dkk. 1982), dan dengan penambahan hijauan gamal segar sebagai pakan tambahan sebanyak 9 kg setiap harinya, maka setiap ekornya akan mendapat kesempatan untuk mengonsumsi ± 1,25 - 1,5 kg hijauan gamal tersebut. Keadaan ini akan sangat banyak membantu para petani dalam hal penyediaan hijauan tambahan untuk ternak miliknya . Dengan perkataan lain, perbaikan pengadaan hijauan dalam artian jumlah dan kualitas dapat ditingkatkan (Tillman, 1981).
Penelitian yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak Bogor, dengan menggunakan hijauan gamal segar atau layu sebagai pakan tunggal domba selama 12 minggu memberikan hasil yang positif terhadap penampilan domba yang bersangkutan. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat kenaikan bobot badan harian, yakni sebesar 80 g untuk domba yang mendapat hijauan segar dan 111 g untuk domba yang mendapat hijauan gamal yang telah dilayukan selama ± 24 jam (Rangkuti, dkk. 1981).
Selanjutnya dikatakan, belum terbiasanya ternak akan hijauan gamal akan menimbulkan kesulitan bagi ternak tersebut untuk dapat mengonsumsi hijauan gamal. Namun dengan menggantikan secara berangsur-angsur sebahagian pakan utamanya, maka ternak akan mampu mengonsumsi hijauan gamal sebagai pakan tunggal. Rangkuti, dkk (1981) telah melakukan penelitian dengan menggantikan sebahagian pakan dasar domba/kambing dengan berbagai tingkat hijauan gamal. Dikatakan pula bahwa penggantian sebagian pakan dasar dengan hijauan Gliricidia memberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan ternak yang tidak mendapat hijauan gamal . Kenaikan bobot badan harian akan terus meningkat dan sejalan dengan tingkat jumlah penggantian pakan dasar dengan hijauan gamal (Rangkuti, dkk. 1983). Dengan perkataan lain, semakin banyak jumlah hijauan gamal yang diberikan, maka semakin besar pula kenaikan bobot badan harian yang dapat diperoleh. Hasil penelitian yang dilakukan di Srilangka menunjukkan bahwa hijauan gamal disenangi ternak sapi dan domba (Chadhokar, 1982). Juga dikatakan bahwa penggantian sampai 75% (dari berat segar) hijauan yang berkualitas rendah (Brachiaria miliformis) dengan hijauan gamal menunjukkan efek yang positif terhadap kehidupan domba dan anak domba, tingkat kelahiran dan berat badan anak domba. Pemberian hijauan gamal untuk ternak sapi juga memberikan hasil yang positif (Chadhokar, 1982). Sementara penambahan hijauan gamal sebagai hijauan yang berkualitas pada jerami padi sebagai pakan sapi masih dalam penelitian .
Gamal merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon, dapat tumbuh di segala tempat dan mudah dikembangkan. Tanaman ini dapat dipergunakan sebagai pagar hidup, penunjang tanaman pertanian, sebagai pohon naungan dan sumber hijauan makanan ternak. Penanaman tanaman gamal sebaiknya dilakukan dengan mempergunakan stek bagian bawah batang yang berdiameter 3 - 3,5 cm dan panjangnya stek ± 45 cm. Sebagai pakan ternak, maka tanaman ini cukup potensial dan berkualitas, terutama untuk ternak ruminansia, yang didasarkan pada pertimbangan tingginya produksi hijauan yang dihasilkan (baik dalam bentuk segar maupun bahan kering) dan tingginya kandungan zat-zat makanan dalam hijauan tersebut. Tata laksana pemotongan yang teratur akan sangat membantu kontinyuitas pengadaan hijauan gamal sebagai pakan ternak, yang sangat penting artinya dalam penerapannya, terutama bagi masyarakat peternak di pedesaan yang pada umumnya memiliki jumlah ternak dalam skala kecil. Untuk mendapatkan produksi yang tinggi disarankan agar pemotongan tanaman gamal dilakukan pada saat tanaman tersebut telah berumur 2 - 3 tahun dan selanjutnya dilakukan sekali dalam waktu 3 bulan. Dengan demikian diharapkan kehadiran tanaman gamal sebagai pakan tambahan dapat membantu meningkatkan penampilan ternak di pedesaan.


DAFTAR PUSTAKA
Bo Gohl. 1975. Tropical Feeds, Feed Information Summaries and Nutritive Values. FAO Rome.

Chadhokar, P. A. 1982. Gliricidia maculata : A promising legume fodder plant. World Anim. Rev., 44 : 36 - 43.

Mathius, I .W., J. E. van Eys dan N. Thomas. 1982. Aspek Nilai Gizi Tanaman dalam Usaha Peternakan Domba Kambing di Jawa Barat. Seminar Teknologi Peternakan Untuk Menunujang Pembangunan Pedesaan, Unibraw-NUFFIC. Malang.

Mathius, I. W., M. Rangkuti dan A. Djajanegara. 1981 . Daya konsumsi dan daya cerna domba terhadap daun Gliricidia (Gliricidia maculata HB & K). Lembaran LPP. Tahun XI. Hal (2-4) : 21 - 24.

Mathius, I. W. TT. Hijauan Gliricidia Sebagai Pakan Ternak. Balai Penelitian Ternak, Bogor. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/wartazoa/ wazo14-5.pdf. [3 Juli 2012]. 04.

Rangkuti, M., I .W. Mathius dan J. E. van Eys. 1983. Penggunaan Gliricidia maculata oleh Ruminansia Kecil : Konsumsi, Kecernaan dan Performans. Pertemuan Ilmiah Ruminansia Kecil. Bogor.

Tillman,  A. D. 1981. Animal Agriculture in 1982, Aspek Nilai Gizi Makanan dalam Indonesia. Winrock International Livestock Research and Training Center, Arkansas. USA.

1 komentar:

  1. Wynn casinos no deposit bonus codes | JtmHub
    New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — 안산 출장샵 New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos 김포 출장안마 no 파주 출장마사지 deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no 충청북도 출장샵 deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 제주도 출장마사지

    BalasHapus