HIJAUAN
GAMAL (Gliricidia) SEBAGAI PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
Mathius,
I. W.
Penyediaan
pakan yang berkesinambungan dalam artian jumlah yang cukup dan kualitas yang baik
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi seekor
ternak. Pakan ternak di pedesaan yang umumnya terdiri dari rumput lapangan dan
merupakan pakan utama, belum banyak memberikan arti sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan hijauan/rumput lapangan
yang tumbuh di pedesaan khususnya dan/atau yang tumbuh di daerah tropika
umumnya berkualitas rendah. Oleh
karenanya perbaikan pengadaan pakan harus disertai dengan peningkatan jumlah dan
kualitas pakan itu sendiri. Hal tersebut cukup penting artinya apabila kita
menginginkan tercapainya tingkat produksi yang sesuai dengan potensi genetik
ternak yang bersangkutan.
Pengadaan
pakan ternak dengan menyediakan lahan tertentu sebagai sumber hijauan adalah suatu
hal yang tidak mungkin, terutama di Jawa dan Bali. Dalam keadaan tersebut, maka
peningkatan pemanfaatan daerah batas pemilikan tanah (pagar) sebagai tempat
tumbuhnya beberapa jenis hijauan berkualitas
dalam bentuk pohon kacang-kacangan dan yang tidak mengganggu tanaman pertanian
adalah salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan.
Gamal merupakan
salah satu jenis tanaman yang dapat dipergunakan sebagai sumber pengadaan hijauan
untuk pakan ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan tanaman berbentuk pohon dengan
ukuran sedang dan dikenal sebagai tanaman jenis kacang-kacangan. Gamal telah
lama dikenal di pedesaan, namun pemanfaatan dan pembudidayaan tanaman tersebut
sebagai sumber pakan ternak belum banyak mendapat perhatian. Sebagai tanaman tahunan,
yang dapat menyediakan hijauan sepanjang tahun, mempunyai nilai makanan yang
cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanaman lain yang sebangsanya. Untuk
itu maka pembudidayaan dan peningkatan pemanfaatannya perlu disebarluaskan,
terutama untuk masyarakat pedesaan.
Diskripsi
Tanaman
Tanaman Gliricidia (Gliricidia maculata HB
& K) atau sering juga disebut "gamal", merupakan tanaman tahunan
yang berbentuk pohon dan telah dikenal sejak dahulu kala sebagai tanaman
kacang-kacangan yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini tumbuh tegak dengan
ukuran sedang dan mempunyai akar yang dapat menembus tanah cukup dalam. Warna
hijau daun yang terang pada bagian permukaan dan agak pucat pada bagian
belakang, merupakan ciri khas tanaman Gliricidia.
Chadhokar (1982) melaporkan bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh pada beberapa
jenis tanah, termasuk jenis tanah yang kurang subur dengan ketinggian lokasi
mencapai 1.300 m dari permukaan laut serta tahan terhadap musim kemarau yang
panjang. Juga dilaporkan bahwa tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang asam,
yang oleh tanaman sebangsanya tidak dapat ditumbuhi, misainya pada daerah bekas
perkebunan teh. Demikian mudah pertumbuhannya sehingga tanaman ini akan cepat
berkembangbiak (Tillman, 1981). Tanaman gamal dapat dikembangbiakkan melalui
dua cara. Pertama dengan mempergunakan biji. Chadhokar (1982) melaporkan bahwa tingkat
pertumbuhan tanaman gamal dapat memberikan hasil yang memuaskan bila dikembangbiakkan
dengan menggunakan biji. Namun demikian, sistem perkembangbiakan dengan mempergunakan
biji dianggap kurang praktis sehingga tidak umum dipergunakan. Hal ini
disebabkan tanaman tersebut tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya,
(misalnya sebagai pagar atau tanaman penunjang) di samping masalah penyediaan
biji sebagai bibit baru membutuhkan persiapan yang cukup menyita waktu. Cara
kedua adalah dengan mempergunakan batang (stek). Panjang stek yang dipergunakan
biasanya 0,30-1,50 m dengan kedalaman tanam ± 15 cm. Keberhasilan dengan
menggunakan stek akan sangat banyak bergantung pada tingkat kedewasaan stek (umur
tanaman induk), ukuran (panjang dan diameter stek) dan bagian batang yang akan
dijadikan stek (Chadhokar, 1982). Hasil percobaan yang dilakukan di Srilangka menunjukkan
bahwa tingkat pertumbuhan dengan menggunakan stek yang berdiameter 3,1-3,5 cm
adalah yang tertinggi, yakni mencapai 66% (Tabel 1), sementara penanaman stek dengan
mempergunakan bagian bawah batang (bahan stek) dapat memberikan tingkat
pertumbuhan sebesar 55%. Demikian juga dengan tinggi stek yang ditanam, yang
terbaik adalah penanaman dengan panjang stek 45 cm dan memberikan tingkat
pertumbuhan mencapai 70%. Perbedaan umur stek yang akan dipergunakan sebagai
tanaman baru juga memberikan perbedaan pertumbuhan.
Tabel 1. Efek ukuran stek terhadap
tingkat pertumbuhan gamal
Uraian
|
Persentase
pertumbuhan (%)
|
Ukuran diameter stek (cm)
2,1
- 2,5
2,6 -
3,0
3,1
- 3,5
3,6 -
4,0
Bagian stek :
bawah
tengah
atas
Panjang stek (cm)
15
30
45
90
|
37
50
66
60
55
41
30
10
50
70
60
|
Sumber: Chadhokar (1982).
Produksi
Hijauan dan Manfaatnya untuk Ruminansia
Kegunaan
tanaman gamal adalah sebagai tanaman naungan, pagar hidup, penunjang tanaman
lain (vanili dan merica) ataupun sebagai sumber hijauan makanan ternak,
sementara kayunya dapat dipakai sebagai bahan kayu bakar. Sebagai sumber pakan
ternak yang dapat selalu tersedia sepanjang tahun, maka tanaman ini dapat
menjamin kontinyuitas penyediaan hijauan, di samping mengandung zat-zat makanan
yang cukup baik bila dibandingkan dengan hijauan lain. Tanaman ini dapat
dipakai sebagai sumber hijauan padang penggembalaan permanen, dengan ketentuan tinggi
tanaman harus tetap diperhatikan, yakni ± 1,5 m (Bo Gohl, 1975). Hal ini
didasarkan pada pertimbangan agar ternak mudah menjangkau hijauan tanaman
tersebut. Disamping itu pula tanaman ini sumber hijauan "cut and carry dapat
dipergunakan sebagai makanan ternak dengan cara system".
Produksi
hijauan tanaman gamal sangat bervariasi dan akan sangat bergantung pada umur dan
ukuran tanaman serta keadaan lingkungan. Pemotongan yang terlalu sering akan
mengurangi produksi hijauan pada tahun-tahun berikutnya. Chadhokar (1982)
menyarankan agar pemotongan pertama dilakukan pada saat tanaman telah berumur dua
atau tiga tahun dengan frekuensi pemotongan sebanyak 1 atau 2 kali setahun.
Sistem ataupun cara tersebut sangat membantu proses pertumbuhan kembali tanaman
tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chadhokar (1982) menunjukkan bahwa
produksi hijauan segar akan berkurang dengan makin tingginya tingkat waktu pemotongan,
dan untuk mendapatkan produksi hijauan yang terbanyak maka disarankan agar interval
pemotongan dilakukan setiap 3 bulan.
Pemotongan
dengan interval setiap 3 bulan sekali akan memberikan produksi sebanyak 1.289
kg hijauan segar per sekali potong per 400 m (jarak tanam 0,45 m dan ditanam
sepanjang sisi luasan tanah seluas 1 ha, (Tabel 2). Kandungan bahan kering
hijauan gamal dapat mencapai 26,4% (Rangkuti, dkk. 1983), dan ini berarti
produksi bahan kering hijauan dapat mencapai 340 kg per sekali potong per 400 m
atau dapat mencapai 2.835,6 kg per ha per sekali potong. Perbandingan bagian
tanaman yang dapat dihasilkan dengan tingkat pemotongan yang berbeda telah pula
dilaporkan oleh Chadhokar (1982). Demikian pula dengan komposisi kimia zat-zat
makanan yang terdahulu mendapatkan bahwa kandungan protein kasar daun gamal adalah
sebesar ± 27% dari bahan kering (1 ; 5).
Tabel 2. Efek interval pemotongan
terhadap produksi hijauan gamal
Produksi daun (Kg)
|
||||
Umur potong (bulan)
|
Pohon/sekali panen
|
Pohon/tahun
|
||
Segar
|
Bahan kering*
|
Segar
|
Bahan kering*
|
|
2
3
4
5
6
|
0,76
1,45
1,17
1,30
1,45
|
0,20
0,38
0,31
0,34
0,38
|
4,6 (6)
5,8 (4)
3,5 (3)
2,6 (2)
2,9 (2)
|
1,21
1,53
0,92
0,69
0,77
|
Sumber : Chadhokar (1982).
Keterangan: Jarak tanam 0,45. (..) banyak kali panen. *bahan kering + 26,4%.
Hal ini berarti bahwa protein kasar
yang dapat dihasilkan dari tanaman gamal sepanjang 400 m adalah sebanyak ± 92
kg per sekali panen. Dilaporkan pula oleh Chadhokar (1982) bahwa makin tinggi
interval pemotongan makin berkurang tingkat kandungan protein kasar, lemak dan
kalsium, sementara kandungan serat kasar dan fosfor meningkat. Dengan asumsi
luasan tanah pemilikan para petani di pedesaan Jawa rata-rata 0,25 ha atau 50 x
50 m, maka para petani dapat menyediakan pakan ternak dengan menanam tanaman gamal
pada pagar sepanjang 200 m. Hal ini berarti para petani dapat menghasilkan
hijauan Gliricidia segar sebanyak 645
kg per sekali panen atau sebanyak 2.578 kg hijauan segar per tahun apabila
interval pemotongan dilakukan 3 bulan sekali. Daerah sepanjang 200 m dan dengan
jarak tanam 0,45 makan memberikan kesempatan pada petani untuk dapat menanam ±
445 batang (stek) gamal. Dari Tabel 2 diperoleh gambaran bahwa produksi
rata-rata hijauan gamal segar per pohon adalah t 1,5 kg (interval potong 3
bulan).
Keadaan tersebut
memberi gambaran pada kita bahwa petani dapat menyediakan hijauan segar setiap harinya
sebesar 7,5 kg apabila penyediaannya dilakukan secara rotasi dengan interval
pemotongan 90 hari. Jumlah tersebut diperoleh dengan jalan mengambil hijauan
tersebut dari rata-rata 5 pohon setiap hari. Rata-rata pemilikan ternak
ruminansia kecil di pedesaan adalah 5 - 6 ekor (Mathius, dkk. 1982), dan dengan
penambahan hijauan gamal segar sebagai pakan tambahan sebanyak 9 kg setiap
harinya, maka setiap ekornya akan mendapat kesempatan untuk mengonsumsi ± 1,25
- 1,5 kg hijauan gamal tersebut. Keadaan ini akan sangat banyak membantu para
petani dalam hal penyediaan hijauan tambahan untuk ternak miliknya . Dengan
perkataan lain, perbaikan pengadaan hijauan dalam artian jumlah dan kualitas
dapat ditingkatkan (Tillman, 1981).
Penelitian
yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak Bogor, dengan menggunakan hijauan gamal
segar atau layu sebagai pakan tunggal domba selama 12 minggu memberikan hasil
yang positif terhadap penampilan domba yang bersangkutan. Hal ini ditunjukkan
dengan tingginya tingkat kenaikan bobot badan harian, yakni sebesar 80 g untuk
domba yang mendapat hijauan segar dan 111 g untuk domba yang mendapat hijauan gamal
yang telah dilayukan selama ± 24 jam (Rangkuti, dkk. 1981).
Selanjutnya
dikatakan, belum terbiasanya ternak akan hijauan gamal akan menimbulkan
kesulitan bagi ternak tersebut untuk dapat mengonsumsi hijauan gamal. Namun
dengan menggantikan secara berangsur-angsur sebahagian pakan utamanya, maka
ternak akan mampu mengonsumsi hijauan gamal sebagai pakan tunggal. Rangkuti, dkk
(1981) telah melakukan penelitian dengan menggantikan sebahagian pakan dasar
domba/kambing dengan berbagai tingkat hijauan gamal. Dikatakan pula bahwa
penggantian sebagian pakan dasar dengan hijauan Gliricidia memberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan
ternak yang tidak mendapat hijauan gamal . Kenaikan bobot badan harian akan
terus meningkat dan sejalan dengan tingkat jumlah penggantian pakan dasar dengan
hijauan gamal (Rangkuti, dkk. 1983). Dengan perkataan lain, semakin banyak
jumlah hijauan gamal yang diberikan, maka semakin besar pula kenaikan bobot
badan harian yang dapat diperoleh. Hasil penelitian yang dilakukan di Srilangka
menunjukkan bahwa hijauan gamal disenangi ternak sapi dan domba (Chadhokar,
1982). Juga dikatakan bahwa penggantian sampai 75% (dari berat segar) hijauan
yang berkualitas rendah (Brachiaria miliformis) dengan hijauan gamal
menunjukkan efek yang positif terhadap kehidupan domba dan anak domba, tingkat
kelahiran dan berat badan anak domba. Pemberian hijauan gamal untuk ternak sapi
juga memberikan hasil yang positif (Chadhokar, 1982). Sementara penambahan
hijauan gamal sebagai hijauan yang berkualitas pada jerami padi sebagai pakan sapi
masih dalam penelitian .
Gamal
merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon, dapat tumbuh di segala tempat
dan mudah dikembangkan. Tanaman ini dapat dipergunakan sebagai pagar hidup,
penunjang tanaman pertanian, sebagai pohon naungan dan sumber hijauan makanan
ternak. Penanaman tanaman gamal sebaiknya dilakukan dengan mempergunakan stek bagian
bawah batang yang berdiameter 3 - 3,5 cm dan panjangnya stek ± 45 cm. Sebagai
pakan ternak, maka tanaman ini cukup potensial dan berkualitas, terutama untuk
ternak ruminansia, yang didasarkan pada pertimbangan tingginya produksi hijauan
yang dihasilkan (baik dalam bentuk segar maupun bahan kering) dan tingginya
kandungan zat-zat makanan dalam hijauan tersebut. Tata laksana pemotongan yang teratur
akan sangat membantu kontinyuitas pengadaan hijauan gamal sebagai pakan ternak,
yang sangat penting artinya dalam penerapannya, terutama bagi masyarakat
peternak di pedesaan yang pada umumnya memiliki jumlah ternak dalam skala kecil.
Untuk mendapatkan produksi yang tinggi disarankan agar pemotongan tanaman gamal
dilakukan pada saat tanaman tersebut telah berumur 2 - 3 tahun dan selanjutnya
dilakukan sekali dalam waktu 3 bulan. Dengan demikian diharapkan kehadiran
tanaman gamal sebagai pakan tambahan dapat membantu meningkatkan penampilan ternak
di pedesaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Bo Gohl. 1975. Tropical Feeds, Feed Information Summaries and Nutritive Values. FAO
Rome.
Chadhokar, P. A. 1982. Gliricidia maculata : A promising legume
fodder plant. World Anim. Rev., 44 : 36 - 43.
Mathius, I .W., J. E. van Eys dan N.
Thomas. 1982. Aspek Nilai Gizi Tanaman
dalam Usaha Peternakan Domba Kambing di Jawa Barat. Seminar Teknologi
Peternakan Untuk Menunujang Pembangunan Pedesaan, Unibraw-NUFFIC. Malang.
Mathius, I. W., M. Rangkuti dan A.
Djajanegara. 1981 . Daya konsumsi dan
daya cerna domba terhadap daun Gliricidia (Gliricidia maculata HB & K).
Lembaran LPP. Tahun XI. Hal (2-4) : 21 - 24.
Mathius, I.
W. TT. Hijauan Gliricidia Sebagai Pakan
Ternak. Balai Penelitian Ternak, Bogor. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/wartazoa/
wazo14-5.pdf.
[3 Juli 2012].
04.
Rangkuti, M., I .W. Mathius dan J. E.
van Eys. 1983. Penggunaan Gliricidia
maculata oleh Ruminansia Kecil : Konsumsi, Kecernaan dan Performans.
Pertemuan Ilmiah Ruminansia Kecil. Bogor.
Tillman, A. D. 1981. Animal Agriculture in 1982, Aspek Nilai Gizi Makanan dalam Indonesia.
Winrock International Livestock Research and Training Center, Arkansas. USA.
Wynn casinos no deposit bonus codes | JtmHub
BalasHapusNew Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — 안산 출장샵 New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos 김포 출장안마 no 파주 출장마사지 deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no 충청북도 출장샵 deposit bonus codes 2021 — New Wynn casinos no deposit bonus codes 제주도 출장마사지